BAB
1. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dataran dikelompokkan
menjadi tiga dataran, yaitu dataran rendah, dataran menengah, dan dataran
tinggi. Masing-masing dataran memiliki kondisi fisik mencakup sumber daya alam
serta flora dan faunanya yang berbeda. Pengelompokan tersebut berdasarkan suhu,
aktivitas genetika dan kebutuhan masing-masing jenis tanaman pada lingkungan
sekitarnya. Dataran rendah merupakan suatu wilayah dataran yang ketinggiannya
di bawah 350 mdpl, dataran menengah berada di ketinggian antara 350 sampai 700
mdpl, dan untuk dataran tinggi berada pada ketinggian di atas 700 mdpl.
Dataran rendah
ketinggian tempatnya berada pada 0-300 m di atas permukaan laut. Dataran rendah
terjadi akibat dari erosi sungai, banjir, dan laut. Dataran ini biasanya
tanahnya subur, sehingga penduduknya lebih banyak dibanding dengan penduduk
pegunungan. Komoditas tanaman yang sering dibudidayakan pada dataran rendah
biasanya adalah tembakau, padi, dan jagung.
Persebaran pertumbuhan
tanaman dipengaruhi oleh kemampuan unsur genetika dan proses fisiologis pada
tubuh tanaman untuk menyesuaikan diri pada lingkungan sekitarnya. Selain itu,
suhu pada suatu wilayah juga mempengaruhi persebaran tanaman sehingga pengelompokannya
dibedakan berdasarkan daerah iklim. Pembagian tanaman berdasarkan daerah iklim,
yaitu daerah tropis, daerah sedang, daerah sejuk, dan daerah dingin. Daerah
panas atau tropis ketinggian tempat mulai dari 0-600 m di atas permukaan laut,
daerah sedang 600-1500 m di atas permukaan laut, daerah sejuk 1500-2500 m di
atas permukaan laut dan daerah dingin ketinggian tempatnya lebih dari 2500 m di
atas permukaan laut.
Lingkungan dan habitat
yang sesuai akan mendukung tanaman untuk tumbuh dan berkembang dengan baik.
Topografi suatu habitat mempengaruhi faktor fisiologi tanaman seperti iklim,
intensitas cahaya, dan kondisi solum tanah.
Tanaman yang memiliki unsur fisiologis yang sesuai dengan faktor eksternal
lingkungan pada dataran rendah akan tumbuh dan berkembang dengan baik.
1.2 Tujuan
1. Mengetahui
dan mengenal tanaman-tanaman penting yang berhabitat di daerah dataran rendah.
2. Mengetahui
dan mengenal morfologi serta taksonomi tanaman dataran rendah.
BAB
2. TINJAUAN PUSTAKA
Persebaran jenis
tanaman dipengaruhi oleh faktor lingkungan yang terdiri dari iklim, kelembaban
udara, dan kondisi topografi suatu wilayah seperti ketinggian tempat.
Distribusi tanaman dapat dipengaruhi oleh kemiringan dan ketinggian suatu
tempat. Berkaitan dengan faktor iklim, terutama suhu dan curah hujan, suhu
menurun dengan meningkatnya ketinggian sementara curah hujan meningkat non linear dengan ketinggian di daerah
tropis dan karenanya menghasilkan gradien yang kompleks ganda dan mempengaruhi
kelimpahan, keragaman dan kekayaan spesies sepanjang gradien ketinggian
pertengahan (Bhattarai et al., 2014).
Pertumbuhan dan
perkembangan tanaman juga dipengaruhi oleh angin. Angin pada dataran rendah
berbeda dengan angin yang ada pada dataran tinggi. Angin membantu dalam proses
penyerbukan tanaman, seperti membawa serangga penyerbuk yang membantu proses
terjadinya persarian bunga. Kecepatan angin berpengaruh pada proses pertumbuhan
dan perkembangan tanaman. Angin kencang biasanya secara langsung akan merusak
tajuk tanaman atau dapat menggugurkan bunga. Angin kencang yang datangnya pada
musim kemarau juga akan mempercepat terjadinya evapotranspirasi (penguapan air
dari daun dan tanah) sehingga mengakibatkan kekeringan (Najiyati, 1990).
Tanaman hidup disemua
lingkungan, kecuali lingkungan yang ekstrim. Tinggi rendahnya suatu lingkungan
menyebabkan perbedaan suhu sehingga jumlah gas yang terdapat dalam tanah
berbeda pula. Oleh karena itu,
dibutuhkan perancangan dan implementasi yang komprehensif dan program manajemen
tanah yang terintegrasi untuk memberikan informasi pada peningkatan dan
pemeliharaan kesuburan tanah, membuat penggunaan maksimal dari air yang
tersedia (Buri et al., 2012).
Penyebaran tumbuhan
sangat khas mulai dari dataran rendah sampai dataran tinggi. Faktor terjadinya
penyebaran tanaman adalah iklim, tanah, dan biotik. Pola penyebaran merupakaan
salah satu ciri dari setiap organisme di suatu habitat. Faktor lingkungan
maupun keistimewaan biologis organisme adalah dua faktor ketergantungan
penyebaran. Dunia pertanian tidak terlepas dari cuaca dan iklim. Cuaca dan
iklim selalu berubah akibat dari pemanasan global. Kondisi tersebut sangat
mempengaruhi perubahan musim tanam, sehingga menyebabkan penurunan hasil panen
(Anonim dalam Maulidah dkk., 2012).
Keadaan iklim yang
hampir sama merupakan ciri yang ditunjukkan oleh daerah tropis. Perbedaan
geografis suatu tempat seperti ketinggian tempat akan menimbulkan perbedaan
cuaca dan iklim secara keseluruhan. Unsur-unsur cuaca dan iklim banyak
dikendalikan oleh letak lintang, ketinggian, jarak dari laut, topografi, jenis
tanah dan vegetasi (Andrian dkk., 2014).
Terbentuknya dataran
rendah salah satunya adalah akibat dari bekas erosi maupun bekas banjir sungai
dan laut, sehingga terbentuklah sebuah dataran yang luas yang ketinggiannya
tidak jauh dari atas permukaan laut. Banjir bandang yang umumnya berlangsung
kurang dari beberapa minggu, disebabkan oleh hujan deras tapi kedalaman tidak
terlalu dalam. Di sisi lain tangan, banjir laut, yang berlangsung selama
beberapa bulan, terjadi saat musim hujan, dan air kedalaman mencapai beberapa
meter (Catling dalam Nishiuchi et al.,
2012).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar