Kamis, 31 Maret 2016

Pengenalan Tanaman Penting Dataran Rendah



BAB 1. PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang
Dataran dikelompokkan menjadi tiga dataran, yaitu dataran rendah, dataran menengah, dan dataran tinggi. Masing-masing dataran memiliki kondisi fisik mencakup sumber daya alam serta flora dan faunanya yang berbeda. Pengelompokan tersebut berdasarkan suhu, aktivitas genetika dan kebutuhan masing-masing jenis tanaman pada lingkungan sekitarnya. Dataran rendah merupakan suatu wilayah dataran yang ketinggiannya di bawah 350 mdpl, dataran menengah berada di ketinggian antara 350 sampai 700 mdpl, dan untuk dataran tinggi berada pada ketinggian di atas 700 mdpl.
Dataran rendah ketinggian tempatnya berada pada 0-300 m di atas permukaan laut. Dataran rendah terjadi akibat dari erosi sungai, banjir, dan laut. Dataran ini biasanya tanahnya subur, sehingga penduduknya lebih banyak dibanding dengan penduduk pegunungan. Komoditas tanaman yang sering dibudidayakan pada dataran rendah biasanya adalah tembakau, padi, dan jagung.
Persebaran pertumbuhan tanaman dipengaruhi oleh kemampuan unsur genetika dan proses fisiologis pada tubuh tanaman untuk menyesuaikan diri pada lingkungan sekitarnya. Selain itu, suhu pada suatu wilayah juga mempengaruhi persebaran tanaman sehingga pengelompokannya dibedakan berdasarkan daerah iklim. Pembagian tanaman berdasarkan daerah iklim, yaitu daerah tropis, daerah sedang, daerah sejuk, dan daerah dingin. Daerah panas atau tropis ketinggian tempat mulai dari 0-600 m di atas permukaan laut, daerah sedang 600-1500 m di atas permukaan laut, daerah sejuk 1500-2500 m di atas permukaan laut dan daerah dingin ketinggian tempatnya lebih dari 2500 m di atas permukaan laut.
Lingkungan dan habitat yang sesuai akan mendukung tanaman untuk tumbuh dan berkembang dengan baik. Topografi suatu habitat mempengaruhi faktor fisiologi tanaman seperti iklim, intensitas cahaya, dan kondisi solum tanah.  Tanaman yang memiliki unsur fisiologis yang sesuai dengan faktor eksternal lingkungan pada dataran rendah akan tumbuh dan berkembang dengan baik.

1.2  Tujuan
1.    Mengetahui dan mengenal tanaman-tanaman penting yang berhabitat di daerah dataran rendah.
2.    Mengetahui dan mengenal morfologi serta taksonomi tanaman dataran rendah.




BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA

Persebaran jenis tanaman dipengaruhi oleh faktor lingkungan yang terdiri dari iklim, kelembaban udara, dan kondisi topografi suatu wilayah seperti ketinggian tempat. Distribusi tanaman dapat dipengaruhi oleh kemiringan dan ketinggian suatu tempat. Berkaitan dengan faktor iklim, terutama suhu dan curah hujan, suhu menurun dengan meningkatnya ketinggian sementara curah hujan meningkat non linear dengan ketinggian di daerah tropis dan karenanya menghasilkan gradien yang kompleks ganda dan mempengaruhi kelimpahan, keragaman dan kekayaan spesies sepanjang gradien ketinggian pertengahan (Bhattarai et al., 2014).
Pertumbuhan dan perkembangan tanaman juga dipengaruhi oleh angin. Angin pada dataran rendah berbeda dengan angin yang ada pada dataran tinggi. Angin membantu dalam proses penyerbukan tanaman, seperti membawa serangga penyerbuk yang membantu proses terjadinya persarian bunga. Kecepatan angin berpengaruh pada proses pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Angin kencang biasanya secara langsung akan merusak tajuk tanaman atau dapat menggugurkan bunga. Angin kencang yang datangnya pada musim kemarau juga akan mempercepat terjadinya evapotranspirasi (penguapan air dari daun dan tanah) sehingga mengakibatkan kekeringan (Najiyati, 1990).
Tanaman hidup disemua lingkungan, kecuali lingkungan yang ekstrim. Tinggi rendahnya suatu lingkungan menyebabkan perbedaan suhu sehingga jumlah gas yang terdapat dalam tanah berbeda pula.   Oleh karena itu, dibutuhkan perancangan dan implementasi yang komprehensif dan program manajemen tanah yang terintegrasi untuk memberikan informasi pada peningkatan dan pemeliharaan kesuburan tanah, membuat penggunaan maksimal dari air yang tersedia (Buri et al., 2012).
Penyebaran tumbuhan sangat khas mulai dari dataran rendah sampai dataran tinggi. Faktor terjadinya penyebaran tanaman adalah iklim, tanah, dan biotik. Pola penyebaran merupakaan salah satu ciri dari setiap organisme di suatu habitat. Faktor lingkungan maupun keistimewaan biologis organisme adalah dua faktor ketergantungan penyebaran. Dunia pertanian tidak terlepas dari cuaca dan iklim. Cuaca dan iklim selalu berubah akibat dari pemanasan global. Kondisi tersebut sangat mempengaruhi perubahan musim tanam, sehingga menyebabkan penurunan hasil panen (Anonim dalam Maulidah dkk., 2012).
Keadaan iklim yang hampir sama merupakan ciri yang ditunjukkan oleh daerah tropis. Perbedaan geografis suatu tempat seperti ketinggian tempat akan menimbulkan perbedaan cuaca dan iklim secara keseluruhan. Unsur-unsur cuaca dan iklim banyak dikendalikan oleh letak lintang, ketinggian, jarak dari laut, topografi, jenis tanah dan vegetasi (Andrian dkk., 2014).
Terbentuknya dataran rendah salah satunya adalah akibat dari bekas erosi maupun bekas banjir sungai dan laut, sehingga terbentuklah sebuah dataran yang luas yang ketinggiannya tidak jauh dari atas permukaan laut. Banjir bandang yang umumnya berlangsung kurang dari beberapa minggu, disebabkan oleh hujan deras tapi kedalaman tidak terlalu dalam. Di sisi lain tangan, banjir laut, yang berlangsung selama beberapa bulan, terjadi saat musim hujan, dan air kedalaman mencapai beberapa meter (Catling dalam Nishiuchi et al., 2012).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar